Pengertian MBO
Suatu pendekatan pada perencanaan
yang melibatkan para manajer dan bawahan secara bersama-sama menentukan tujuan
khusus dan secara berkala dievaluasi untuk mencapai kemajuan kearah pencapaian
tujuan.
Sistem MBO Formal
Unsur-unsur umum yang selalu ada
dalam berbagai sistem MBO yang efektif :
1. Komitmen pada program. Mensyaratkan komitmen para
manajer di setiap tingkatan para manajer di setiap tingkatan organisasi
terhadap pencapaian tujuan-tujuan pribadi dan organisasi, serta proses MBO.
2. Penetapan tujuan manajemen puncak. Program-program perencanaan
efektif biasanya dimulai dengan para manajer puncak, yang menetapkan
tujuan-tujuan pendahuluan setelah berkonsultasi dengan para anggota organisasi
lainnya.
3. Tujuan-tujuan perseorangan. Dalam suatu program MBO
efektif, setiap manajer dan bawahan merumuskan tanggung jawab dan tujuan
jabatan mereka secara jelas.
4. Partisipasi. Derajat partisipasi bawahan
dalam penetapan tujuan dapat sangat bervariasi. Pada satu sisi ekstrim, bawahan
mungkin berpartisipasi hanya dengan kehadirannya ketika tujuan ditetapkan oleh
manajemen. Pada sisi ekstrim lain, bawahan mungkin sangat bebas untuk
menetapkan tujuan mereka sendiri dan metoda pencapaiannya.
5. Otonomi dalam implementasi
rencana. Setelah
tujuan ditetapkan dan disetuju, individu mempunyai keleluasaan dalam pemilihan peralatan
untuk pencapaian tujuan.
6. Peninjauan kembali prestasi. Manajer dan bawahan secara
periodic bertemu untuk meninjau kembali kemajuan terhadap tujuan.
Kekuatan dan Kelemahan MBO
Dalam suatu survey terhadap para
manajer, Tosi dan Carroll mengemukakan kebaikan-kebaikan berbagai
program MBO, yang dapat diperinci sebagai berikut :
-
Memungkinkan
para individu mengetahui apa yang diharapkan dari mereka.
-
Membantu
dalam perencanaan dengan membuat para manajer menetapkan tujuan dan sasaran.
-
Memperbaiki
komunikasi antara manajer dan bawahan
-
Membuat
para individu lebih memusatkan perhatiannya pada tujuan organisasi.
-
Membuat
proses evaluasi lebih dapat disamakan melalui pemusatan pada pencapaian tujuan
tertentu.
Ada
dua kategori-kategori kelemahan-kelemahan khas untuk organisasi yang
mempunyai program-program MBO formal :
1.
Kelemahan-kelemahan
yang melekat (inherent) pada proses MBO. Ini mencakup konsumsi waktu dan usaha
yang cukup besar dalam proses belajar untuk menggunakan teknik-teknik MBO,
serta biasanya meningkatkan banyaknya kertas kerja.
2.
Kelemahan-kelemahan
seharusnya tidak ada tetapi sering dijumpai dalam pengembangan dan implementasi
program-program MBO.
Beberapa masalah pokok yang harus
dikendalikan agar program MBO sukses :
1.
Gaya
dan dukungan manajemen.
Bila para manajer puncak lebih suka pendekatan otoritas yang kuat dan pembuatan
keputusan yang disentralisasi, mereka akan memerlukan pendidikan dan latihan
kembali sebelum mereka dapat menetapkan program MBO.
2.
Penyesuaian
dan perubahan.
MBO mungkin memerlukan banyak perubahan dalam struktur organisasi, pola
wewenang, dan prosedur pengawasan.
3.
Keterampilan-keterampilan
antar pribadi.
Proses penetapan tujuan dan peninjauan kembali manajer – bawahan memerlukan
suatu tingkat keterampilan tinggi dalam hubungan-hubungan antar pribadi.
4.
Deskripsi
jabatan.
Penyusunan suatu daftar khusus tujuan dan tanggung jawab perseorangan adalah
sulit dan memakan waktu.
5.
Penetapan
dan pengkoordinasian tujuan.
Penetapan tujuan yang menantang, sekaligus realistic, sering merupakan sumber
kebingungan manajer.
6.
Pengawasan
metoda pencapaian tujuan.
Manajer dapat mengalami frustasi apabila usahanya untuk mencapai tujuan
tergantung pada pencapaian bagian lain dalam organisasi.
7.
Konflik
antara kreativitas dan MBO. Mengikatkan
evaluasi prestasi, promosi dan kompensasi pencapaian tujuan mungkin berlawanan
dengan tujuan produktivitas bila hal itu cenderung tidak mendorong inovasi.
Membuat MBO Efektif
MBO seharusnya tidak dipandang
sebagai “obat mujarab”bagi berbagai kebutuhan-kebutuhan perencanaan, motivasi,
evaluasi dan pengawasan suatu organisasi. Karena banyak manajer akan menghadapi
berbagai macam program penetapan tujuan dalam organisasi, penting diperhatikan unsur-unsur
yang diperlukan bagi efektivitas MBO :
-
Mendidik
dan melatih manajer. Agar
MBO sukses, manajer harus memahaminya dan mempunyai keterampilan yang sesuai.
Mereka harus dididk tentang prosedur dan kebaikan-kebaikan sistem serta
keterampilan-keterampilan yang diperlukan.
-
Merumuskan
tujuan secara jelas.
Manajer dan bawahan harus dipuaskan bahwa tujuan adalah realistic dan mudah
dipahami, serta akan digunakan untuk mengevaluasi prestasi.
-
Menunjukkan
komitmen manajemen puncak secara kontinyu. Penerimaan dan antusiasme mula-mula para karyawan
terhadap program MBO mungkin hilang dengan cepat kecuali manajemen puncak
melakukan usaha-usaha bersama untuk menjadi sistem tetap hidup dan berfungsi
sepenuhnya.
-
Membuat
umpan balik efektif.
Sistem MBO tergantung pada para partisipan yang mengetahui posisi mereka dalam
hubungannya dengan tujuan-tujuan.
Mendorong partisipasi. Manajer harus menyadari
bahwa partisipasi bawahan dalam penetapan tujuan bersama dapat mengandung
implikasi pengalokasian kembali kekuasaan